Banyuwangi (Humas)- Tim Monitoring dan Kajian Program Indonesia Pintar madrasah melakukan kunjungan ke Kabupaten Banyuwangi, Kamis, (14/9/2023).
Kunjungan Tim Staf Kepresidenan yang didampingi oleh Tim Biro Perencanaan Sekjen Kemenag RI, Tim Bagian Perencanaan Dirjen Pendis Kemenag, RI, Kasubdit Kesiswaan KSKK Kemenag RI, Kepala Kemenag Kabupaten Banyuwangi melakukan kunjungan ke madrasah yang diawali dari MI Nurul Athar Cluring.
Pada kesempatan itu Kepala MI Nurul Athar, Muslih menyampaikan bahwa penerima PIP di madrasahnya masih sangat kecil dibanding jumlah siswa yang membutuhkan. Muslih berharap ada tambahan quota dari pemerintah. Pada kesempatan ini juga Muslih menyampaikan proposal bantuan sarpras ke staf presiden dan Kasubdit Kesiswaan KSKK.
Sementara Kepala Kemenag Banyuwangi Moh. Amak Burhanudin mengawali sambutanya menyampaikan bahwa jumlah siswa madrasah di Banyuwangi 72.233 yang mendapatkan PIP 12.684 atau 18%.
Dirinya berterimakasih kepada Tim Kantor Staf Presiden (KSP) dan KSKK Madrasah hadir di Madrasah Banyuwangi untuk Monitoring dan Kajian Program Indonesia Pintar (PIP).
Menurut Amak ini merupakan kesempatan langka dan luar biasa sehingga banyak masukan dan juga keluhan yang disampaikan, terutama tentang kuota penerima dan pengelolaan PIP di Madrasah.
"PIP sangat diperlukan Madrasah dan sangat mendukung Program madrasah, sehingga dengan adanya monitoring, ke depan PIP akan lebih maksimal kuotanya dan Madarsah lebih berkualitas dan berprestasi", kata Amak.
Selanjutnya Tim monitoring PIP menuju MTsN 5 Banyuwangi. Umi Hanik selaku Kepala MTsN 5 Banyuwangi menyampaikan harapan ke Tim Monev PIP untuk menambah quota penerima manfaat PIP karena siswa MTsN 5 Banyuwangi adalah dari golongan ekonomi menengah ke bawah.
Kunjungan Tim monitoring dan kajian PIP madrasah mengakhiri kunjunganya di MAN 4 Banyuwangi. Kedatangan Tim disambut oleh Kepala MAN 4 Banyuwangi beserta para guru dan siswa penerima manfaat.
Imam Syafii selaku Kepala MAN 4 Banyuwangi dalam sambutanya menyampaikan hal yang sama dengan yang disampaikan oleh Kepala madrasah sebelumnya. Imam berharap " quota PIP ditambah dan proses pencairanya dipermudah".
Dalam kesempatan ini Kasubdit Kesiswaan KSKK Kemenag RI, Imam Bukhori melakukan wawancara langsung dengan para siswa penerima manfaat PIP. Imam sangat terharu mendengarvpaparan siswa yang rata-rata penerima PIP di MAN 4 Banyuwangi adalah anak dari buruh tani yang kebanyakan berdomisili di pesantren dan memiliki prestasi Tahsinul Quran, tahfidzul Quran.
Diakhir pertemuan, wakil tim Staf Kepresidenan Agung Haryono menyampaikan, agar quota bertambah maka pastikan siswa yang diusulkan terdata di emis, pastikan syarat-syaratnya lengkap kemudian harus diusulkan.
Imam Bukhori selaku Kasubdit Kesiswaan KSKK menambahkan bahwa setiap usulan akan diproses kemuadian draft calon penerima PIP akan dikembalikan ke Kab/Ko untuk diverval dan selanjutnya akan ditetapkan SK penerima PIP. (dimy)