Banyuwangi (Humas)– Prestasi membanggakan datang dari Kontingen Penyuluh Kabupaten Banyuwangi setelah berjuang mengikuti pelatihan dalam kegiatan "Sekolah Penyuluh dan Penghulu Aktor Resolusi Konflik ( SPARK)" yang berlangsung sejak tanggal 22-26 Juli 2024 di Grand Swiss-Belhotel Darmo Surabaya.

 Para Penyuluh Agama Islam yang berhasil lolos seleksi tersebut antara lain Moch. Nurandi Jopa dari KUA Glagah, Iskandar dari KUA Srono, dan Abdur Rohman Wahid dari KUA Giri. 

Sebagai penghargaan atas keberhasilan ini mereka berhak mendapat undangan untuk mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Sekolah Penghulu dan Penyuluh Aktor Resolusi Konflik (SPARK) Tahun 2024. 

Sekolah Penyuluh dan Penghulu Aktor Resolusi Konflik ( SPARK) ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Subdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik (BPKI-PK) di bawah naungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama Republik Indonesia yang terbagi dalam lima zonasi, yakni Zona A, B, C, D, dan E . Adapun Zona D diperuntukkan khusus bagi peserta dari Provinsi Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas para penghulu dan penyuluh dalam menangani dan menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan pemahaman keagamaan sehingga dapat lebih siap dan profesional dalam menghadapi berbagai tantangan saat terjun dan menunaikan tugas di masyarakat.

Keberhasilan kontingen penyuluh asal Banyuwangi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi penyuluh lainnya untuk terus meningkatkan kompetensi dan dedikasi dalam menjalankan tugas mulia sebagai penyuluh agama, dan ke depannya dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kerukunan dan perdamaian di masyarakat. (jopa/azze)